
Hal
yang menarik selanjutnya ialah ternyata selang beberapa saat kemudian
mereka mulai berdekatan lagi dan tidak melanjutkan perkelahian,
sepertinya mereka sudah lupa dengan kejadian yang terjadi hanya beberapa
menit yang lalu. mereka tidak saling mendendam, yang menang tidak
merasa hebat dan terus-menerus menjajah yang kalah, sementara yang kalah
pun tidak selanjutnya memikirkan cara untuk mengumpulkan kekuatan baru
supaya bisa mengalahkan pemenang tadi. Ketika suatu pertikaian selesai
maka selesailah perkelahaian diantara mereka.
Semua
cicak modelnya sama saja, tidak ada banyak perbedaan, hanya warna kulit
saja yang membedakan mereka menjadi, tapi mereka tidak menjadikan satu
golongan lebih unggul dari golongan yang lain. Dan saya yakin cicak itu
bertengkar bukan karena perbedaan tersebut, tetapi cenderung pada
merebut jatah makanan saja. Seekor cicak merebut makanan dengan cara
berkelahi adalah cara mereka, namun kita manusia tentu saja mempunyai
cara-cara yang lebih santun untuk mendapatkan bagian nya. Bukankah kita
meyakini bahwa semua mahkluk termasuk manusia dijamin kecukupannya oleh
Allah.SWT.
- Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di
bumi, melainkan semua dijamin oleh Allah rezekinya. Dia menegetahui
tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam kitab
yang nyata (Lauh Mahfuz) {Hud: 6}
Manusia adalah
mahluk yang diciptakan sangat sempurna, tidak ada yang lebih dan kurang,
semua diciptakan sangat sempurna dan berimbang. hanya yang bertaqwa
sajalah yang memiliki tingkat tertinggi di mata Allah.
- Wahai Manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu
dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh,
yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.{Al-Hujarat: 13}
- Wahai manusia! Jika kamu meragukan hari kebangkitan,
maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu ari tanah, kemudian dari
setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal
daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna agar Kami
jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak
Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu
sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai pada usia
dewasa, dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) diantara
kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia
tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat
bumi ini kering, kemudian apabila telah kami turunkan air (hujan) di
atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai
jenis pasangan (tumbuhan) yang indah. {Al-Hajj: 5}
Kalau demikian adanya apa alasan kita untuk
membanggakan diri, wajah yang rupawan dan tubuh yang sempurna bukan lah
hasil karya kita, karena kita sama sekali tidak mengetahui keadaan kita
didalam rahim.
Begitu
juga dengan kerukunan antar umat beragama, jelas sekali disebutkan
bahwa Agamamu bagimu dan agamaku bagiku. Namun kenapa banyak terjadi
golongan pada manusia, golongan berdasarkan agama, golongan berdasarkan
ras juga golongan berdasarkan suku.
Terciptanya golongan karena adanya persamaan. Dan perselisihan antar golongan terjadi karena ada golongan yang merasa lebih unggul dibanding dengan golongan lain. Kita harus menyadari bahwa itu harus diperbaiki oleh setiap orang, dimulai dari memperbaiki diri, dalam keluarga dan tetangga, memperdalam keyakinan makna dalam Al-Qur'an bahwa semua manusia sama yang penciptaannya melalui proses yang sudah ditentukan-Nya.
Terciptanya golongan karena adanya persamaan. Dan perselisihan antar golongan terjadi karena ada golongan yang merasa lebih unggul dibanding dengan golongan lain. Kita harus menyadari bahwa itu harus diperbaiki oleh setiap orang, dimulai dari memperbaiki diri, dalam keluarga dan tetangga, memperdalam keyakinan makna dalam Al-Qur'an bahwa semua manusia sama yang penciptaannya melalui proses yang sudah ditentukan-Nya.
Selanjutnya
berkembang bahwa saya, lingkungan saya, kabupaten, propinsi, suku dan
negara saya sama dengan negara lain yang penduduknya juga manusia, benua
saya sama dengan benua lain karena kita masih dalam satu planet bumi.
Bukankah sering kita dengar perumpamaan bahwa manusia itu bagai pasir
dipantai, kalau kita mencoba memahami maka kita mungkin kita akan
berkata bahwa mungkin kita lebih kecil dari pasir itu. Begitu banyak
ciptaan Allah yang tidak diketahui manusia, nah kalau kita tidak
mengetahui bagaimanapula kita mengklaim kita yang paling berkuasa atau
yang paling hebat sementara kita tidak mengetahui batasan ilmu,
ketidakmengetahui ini membuat kita seperti katak dibawah tempurung.
hanya Allah yang mengetahui segala sesuatu walaupun itu tersembunyi,
walaupun itu hanya terlintas dalam hati, Dia yang maha Agung yang
agungnya tidak terjagkau oleh manusia, karena kalau masih terjangkau
belumlah dianggap agung. Sementara manusia adalah mahkluk yang tugas
utama nya adalah bertaqwa kepada-Nya, berprilaku sebagai manusia dan
menghormati sesama manusia karena kita adalah sama.
Hendaknya
persamaan yang menciptakan golongan atau komunitas sebagai wadah untuk
saling berbagi dan mengisi kekosongan, bukan menjalin kekuatan untuk
mengalahkan golongan yang lain. Mestinya perbedaan-perbedaan menjadikan
kita semakin kagum kepada Sang Pencipta, bukan sebaliknya menggali lagi
perbedaan yang yang menjurus pada perpecahan. Semoga kita bisa lebih
santun dari seekor cicak.
Alhamdulillah.
sumber gambar : youtube.com
No comments:
Post a Comment