Arsitektur dapat diartikan sebagai seni mencipatkan
ruang yang nyaman buat manusia untuk beraktifitas yang harmoni dengan kondisi
lingkungan sekitar. Dalam kaitannya dengan aktifitas manusia maka sebuah desain
harus mengidentifikasi fungsi dari sebuah objek yang akan didesain, selanjutnya
akan dikembangkan menjadi sub-sub kegiatan yang berlangsung didalamnya. Penekanan
yang kuat pada fungsi melahirkan slogan Form
follow function yang di usung oleh penganut arsitektur modern, sering juga disebut arsitektur universal atau arsitektur
international. dalam pandangan arsitektur ini, sebuah objek akan indah apabila
semua bentuk dan ruang termanfaatkan dengan baik, tidak ada toleransi terhadap
elemen-elemen hiasan dan bentuk-bentuk non fungsional. Perkembangannya dizaman
ini menjadikan kota dinilai terlihat kaku dengan bentuk bangunan yang objek umumnya berupa persegi karena
secara umum bentuk ini tidak mubazir dalam pengaturan ruang. Kekakuan ini
menciptakan kejemuan sehingga muncul pemikirian untuk merefer kembali
arsitektur kalasik dan arsitektur tradisional, vernakular, yang dipadukan
dengan gaya modern. Singkat kata muncullah eklitisme dalam arsitekur. Gaya
arsitektur sama halnya dengan mode. Seperti fashion.
Mode yang pernah tren pada suatu masa akan didaur lagi pada masa yang lain ,
baik itu didaur utuh maupun didaur dengan polesan gaya baru. Polesan-polesan
ini kadang menghadirkan gaya-gaya yang baru. Lihat saja medel celana ketat
skiny cut pernah tren dijaman nya terus berganti dengan molel celana bray,
begi, berubah lagi dengan cut bray, skiny
dan begitu seterusnya. saya tidak membahas terlalu jauh tentang sejarah
arsitektur dan teori keindahan nya, karena seni itu sangatlah relatif dan luas,
seluas apakah arsitektur itu??? Seluas imajinasi yang bisa diwujudkan dan
sebesar keberanian kita dalam membuat pergeseran dari pola yang sudah ada.
Gaya arsitektur adalah referensi dasar yang akan
dipakai pada saat-saat tertentu. karena arsitektur orang di daerah kutub akan
berbeda dengan arsitektur orang yang tinggal didaerah tropis. Rumah adat aceh
mungkin tidak menarik untuk orang bali, begitu juga sebaliknya. keindahan bukan
hanya dinilai satu orang, namun keindahan itu apabila bisa dinikmati,
memberikan kenyamanan kepada pemakai dan diakui secara umum, Bijaksanalah dalam
menilai sebuah desain. Seperti halnya pak bondan yang tidak pernah bilang tidak
enak untuk makanan yang asam, dia selalu menyebutkan dengan istilah “ada
sensasi kecut segar.
”no
style adalah style itu sendiri” bagaimana memaknainya? Terserah masing-masing saja.
Arsitektur sebagai seni tentu saja ada unsur-unsur yang
membentuk seni, salah satu unsurnya adalah irama atau rhythm. Ternyata bukan
saja di musik, tapi arsitektur juga memiliki unsur irama, ya namanya juga masih
lingkup seni pasti unsurnya sama juga. Irama adalah pengulangan gerak yang
teratur dan terus menerus seperti pengulangan gerak pada ombak laut, barisan
semut dan lain-lain. Prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan pengulangan
dari bentuk – bentuk atau wujud ekspresi
unsur rupa secara sistematis elemen-elemen sehingga membentuk komposisi yang
mempunyai pola visual yang menarik.
Secara Umum irama terbagi menjadi irama monotone dan irama
dinamis, irama monotone mengulang-ulang elemen yang sama, sedangkan irama
dinamis lebih bervariasi bervariasi karena ada beberapa
elemen yang berulang-ulang dari suatu irama baik secara horizontal dan juga
arah vertical.
Irama
berdasarkan sifat dibagi menjadi empat macam yaitu:
IRAMA TERTUTUP:
adalah
pengulangan bentuk & jarak yg sama dengan pemberian awalan & akhiran yg
lain bentuknya atau ukurannya lain atau jaraknya lain.
IRAMA TERBUKA: adalah
pengulangan bentuk yg sama dengan jarak yg sama tanpa menentukan suatu
permulaan atau pengakhiran
KLIMAKS: Suatu akhir dari perjalanan dari awal hingga akhir.
IRAMA PROGRESIF: Tidak ada bentuk yg sama atau jarak yg sama yg diulang. Semua berubah,
tetap perubahan yg teratur, sedemikian hingga bentuk yg mirip dengan bentuk
yang lain. Jarak yg satu dengan yg lain hampir sama.
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa
unsur-unsur irama pada bangunan bangunan bisa bermacam-macam misalnya: pola
garis, bentuk massa, kolom atau tiang, pengaturan jendela, pola warna, dan
lain-lain. Masing-masing tersebut dapat lagi dikaji lebih dalam sehingga
memberikan ekspresi yang berbeda-beda pula. Kita bisa membayangkan suasana yang
hadir dari garis vertikal, garis horizontal, warna gelap, warna terang, serta
efek-efek visual lain.
Kesuksesan dalam desain bukan hanya
pada gaya yang ingin ditonjolkan, melainkan suasana yang hendak dihadirkan yang
dibungkus dalam bermacam-macam kreasi.
Note: Tinjauan teoritis saya bisa
saja salah, karena saya agak malas kuliah. Silakan diperbaiki kalau ada
kesalahan. Bravo asitektur: Inspirasi datanglah,,,
No comments:
Post a Comment